Dec 12, 2008

BAB I: Potensi Kehidupan Pada Diri Manusia

Serial Aqidah: Islam, Bagaimana Anda Memahami?

Di dalam diri manusia terdapat potensi kehidupan yang mendorong manusia untuk mengerjakan berbagai aktifitas, dan potensi yang butuh untuk dipenuhi (isyba’).
Potensi kehidupan ini ada dua bentuk, yaitu:

Sesuatu yang harus dipenuhi secara pasti, bila tidak dipenuhi dapat menjadikan manusia mati. Seperti beberapa kebutuhan anggota badan (makan, minum, mendatangi hajjah atau buang air besar dan kecil). Pendorongnya dari dalam (otomatis).

Sesuatu yang menuntut untuk dipenuhi, tetapi apabila tidak terpenuhi tidak menjadikan manusia mati, hanya saja ia akan resah, hingga kebutuhan tersebut terpenuhi. Inilah yang disebut dengan naluri (ghorizah), yang di antaranya adalah naluri terhadap lawan jenis (ghorizahtun nau’) dan ada naluri beragama (ghorizatut tadayyun). Sedang pendorongnya tidak bersifat otomatis, maka harus ada pembangkit. Adapun hal-hal yang membangkitkan pemenuhan (isyba’) adalah:

Pemikiran-pemikiran terhadap sesuatu yang membangkitkan perasaan.
Kenyataan yang dapat dirasakan oleh panca indera. Seperti contoh: Seungguhnya ghorizatun nau’ itu pembangkitnya adalah berfikir tentang wanita-wanita cantik atau sesuatu yang berhubungan dengan seksualitas (contoh: film-film porno, gambar porno, iklan, majalah-majalah porno, dsb), atau dengan melihat langsung kepada wanita cantik (contoh: tari perut (striptease), pertunjukkan adegan seks, senam dengan pakaian ketat, dsb). Ghorizatut Tadayyun akan dibangkitkan oleh memikirkan ayat-ayat Allah Swt., hari kiamat atau yang ada hubungan dengannya (seperti: maut/mati, hidup di alam kubur, disiksa atau mendapat kenikmatan, bangkit dari kubur, hasyr, lewat siroth, penempatan di surga atau di neraka). Atau pengamatan kepada keindahan ciptaan Allah Swt. yang ada di langit dan di bumi, atau sesuatu yang berhubungan dengannya. Jika rangsangan-rangsangan (mutsir) tersebut tidak terwujud, maka ghorizah pun tidak akan muncul. Alangkah indahnya jika ghorizah tadayyun memiliki pembangkit yang kuat.

Tetapi realitanya seperti yang anda saksikan, justru sebaliknya.

***

(bersambung)

0 comments: