Pertanyaan:
Belakangan
ini ada sebagian kelompok Islam yang mengklaim sebagai penerus generasi salaf,
akan tetapi ada banyak hal aneh dari mereka yang berbeda dengan kebiasaan yang
sudah berlaku di kalangan kaum muslimin dunia khususnya Indonesia. Di antara
keanehan kelompok tersebut adalah tidak mau membaca “Amin “ bersama -
sama untuk mengamini do’a salah seorang ustadz atau kiyai. Menurut mereka,
kebiasaan tersebut tidak ada dalil dan tidak pernah pula diajarkan oleh
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Menurut Pak Kiyai, apakah benar
pendapat mereka tersebut?
Haryono, Batu Malang
Jawaban:
Klaim
bahwa bacaan “ Amin “ bersama - sama tidak ada dalilnya adalah salah.
Sebab dalil - dalil terkait dengan ini banyak sekali. Di antaranya adalah sabda
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang artinya:
“Sebuah
kelompok tidak berkumpul lalu sebagian berdo’a dan sebagian lain mengamini
kecuali Allah pasti mengabulkan mereka “ HR Hakim.
Hadits
ini secara jelas menegaskan bahwa pembaca
“Amin “, orang yang mengamini do’a orang lain dianggap ikut serta
bedo’a dan berharap dari Allah Swt yang berarti ia juga berhak mendapatkan apa
yang didapatkan oleh orang yang berdo’a.
Sungguh
memasyarakatkan bacaan “Amin “ dalam setiap kesempatan - selain dalam
shalat - adalah upaya menunjukkan identitas dan nilai lebih ajaran Islam
disamping juga membuat musuh - musuh Islam gigit jari karena iri dan dengki
seperti diriwayatkan oleh Sayyidatuna Aisyah ra bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Yahudi
tidak iri kepada kalian seperti mereka iri akan (ucapan) Salam dan (bacaan)
Amin “ HR Ibnu Majah–Ibnu Khuzaimah.
0 comments:
Post a Comment