Nov 22, 2008

Adzab Kubur dalam Al-Qur’an

Pertanyaan:

Adzab kubur merupakan salah satu aqidah ahlu sunnah wal jama’ah karena begitu banyak hadits yang menjelaskan terkait hal itu. Sebagai seorang da’i beberapa kali saya ditanya di manakah ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang adzab kubur?

Ikhwan di Ngantang

Jawaban:

Imam al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah menyebutkan banyak ayat yang menjelaskan siksa kubur. Ayat-ayat tersebut adalah:

1) Firman Allah:

“Dan siksaan yang buruk mengitari keluarga fir’aun. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang...” Q.S. Al-Mu’min/Ghafir: 46.

Maksud siksaan dalam ayat di atas adalah siksa kubur.

2) Firman Allah:

“Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).“ Q.S. At-Takatsur: 3-4.

Ibnu Abbas r.a. berkata, “...kelak kamu akan mengetahui...” yang pertama maksudnya adalah siksa kubur. Sedang ”...kelak kamu akan mengetahui...” yang kedua adalah siksa akhirat.
Zirr bin Hubesy meriwayatkan bahwa Ali r.a. berkata, “Dulu kami ragu tentang siksa kubur sehingga turun firman Allah (di atas).”

3) Firman Allah:

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit..." Q.S. Thaha: 124.

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Saw. bersabda: Orang beriman dalam kuburnya berada dalam pertamanan. Diluaskan kubur untuknya seluas 70 dziro’ dan diberikan penerangan baginya laksana bulan malam purnama. Tahukah kalian tentang apakah ayat ini turun, “maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit"? Para sahabat menjawab, “Allah dan utusan-Nya yang lebih mengerti.” Beliau bersabda:

“Siksaan orang kafir dalam kuburnya. Demi Dzat yang diriku berada dalam tangan-Nya, sesungguhnya dikuasakan atas orang kafir itu 99 ular besar yang menyembur dalam tubuhnya, menyengat dan mematuknya hingga Hari Kiamat.” (H.R. Abu Ya’la, al-Ajuri, Ibnu Mandah)

Selain disebutkan oleh Imam al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah, hadits tentang kaitan ayat Q.S. Thaha 124 di atas juga disebutkan oleh Imam Suyuthi dalam Syarhus Shudûr hal 147 hadits ke 713.

Wallôhu a’lamu.

[]

0 comments: