Mohon dijelaskan tentang bahaya minum dan efek lainnya. Begitu juga tentang pergaulan bebas dan peran orang tua terhadap anaknya?
08564832xxxx
Jawaban:
Sebuah keyakinan harus ditanamkan bahwa semua hal yang diperintahkan pasti di dalamnya ada banyak kebaikan yang terpendam. Sebaliknya larangan diberlakukan semata sebagai tindakan antisipatif terhadap bahaya. Salah satunya larangan minum arak atau sejenisnya. Meski secara medis bahaya dari Khomar (minuman keras dan segala bentuk minuman yang mengandung zat adiktif) sudah sangat jelas, akan tetapi perlu kiranya diketahui bahwa sebelum dunia medis menemukan dan menyarankan agar Khomr dijauhi, Islam telah lebih dahulu mengeluarkan larangan mengkonsumsi Khomr. Larangan ini menjadi salah satu program kerja Risalah yang dibawa oleh Rosululloh SAW. Ketika itu meminum Khomr merupakan suatu hal yang membudaya di kalangan masyarakat, termasuk para sahabat Rosululloh SAW. Hingga pada suatu ketika orang-orang bertanya tentang Khomr, lalu Alloh menurunkan firmanNya, “Mereka bertanya kepadamu tentang Khomr dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” QS al Baqoroh: 219. Mendengar ini orang-orang berkata, “Arak dan judi tidak diharamkan, hanya saja Alloh menjelaskan bahwa dosanya (dampak negative yang mengantar pada dosa) lebih besar daripada manfaatnya.”
Budaya minum Khomr terus berjalan hingga pada suatu saat seorang sahabat menghadiri undangan yang disitu juga disuguhkan arak. Sahabat tersebut lalu minum dan tak lama kemudian dating waktu sholat. Dia lalu ditunjuk menjadi Imam dan ketika itulah dia melakukan kesalahan fatal dalam membaca Alqur’an. Hingga lalu turunlah firman Alloh, “Wahai orang-orang yang beriman, jangan kalian melakukan sholat, sedang kalian dalam keadaan mabuk sehingga kalian mengerti apa yang kalian ucapkan…” QS an Nisa’:43. Setelah turun ayat ini, para sahabat lalu tidak lagi meminum arak dalam waktu-waktu sholat. Baru sesudah sholat Isya’, mereka baru mau minum dan bangun tidur saat pengaruh arak sudah hilang. Larangan meminum arak secara total, akhirnya berlaku setelah turun firman Alloh, “Wahai orang-orang beriman, sesungguhnya arak, judi, berkurban untuk berhala, mengundi nasib adalah perbuatan keji yang termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” QS al Ma’idah: 90.
Salah satu rahasia kenapa Khomr, yang begitu membudaya pada saat itu, diharamkan karena Khomr merupakan awal dari segala keburukan dan kejahatan prilaku manusia yang pada intinya justru merugikan diri sendiri. Dalam keadaan mabuk maka tanpa sadar bisa saja seorang mentalak istrinya, dan itu sah serta terjadi. Khomr, dengan zat adiktifnya membikin orang ketagihan hingga dengan cara mencuri atau merampok dan lain-lain. Karen atulah Ustman bin Affan ra pernah berkata, “Jauhilah Khomr, sebab ia pokok segala keburukan (Ummul Khoba’its)” Menantu Rosululloh SAW itu melanjutkan, “Dulu ada seorang lelaki ahli ibadah dan melakukan Uzlah. Ada seorang wanita kaya raya yang jatuh cinta kepadanya. Wanita itu kemudian menyuruh sahaya wanitanya agar dating ke ahli ibadah tersebut untuk mengundangnya sebagai saksi. Setelah tiba di rumah yang mengundang, ahli ibadah itu menyaksikan seorang wanita jelita sedang duduk bersanding dengan seorang anak muda dan di hadapannya juga ada botol-botol Khomr. Melihat tamunya dating, wanita berkata, “Demi Alloh, saya tidak mengundang anda untuk bersaksi. Tetapi agar anda menyetubuhi saya, atau membunuh anak muda ini atau meminum arak ini!” Lelaki ahli ibadah yang kini terkurung dalam ruangan terkunci itu akhirnya terpaksa melakukan pilihan. Dia lalu meminum arak hingga kesadarannya hilang dan akhirnya menyetubuhi si wanita serta membunuh anak muda. Karena itulah jauhilah Khomr, sebab Khomr tidak bisa berkumpul dengan keimanan.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir ayat 90 QS al Ma’idah)
Pergaulan bebas adalah ungkapan dari realitas di mana seorang bergaul dengan siapapun dan apapun model kelakuannya, atau pergaulan lelaki dan perempuan secara bebas tanpa batas sedikitpun terhalangi oleh sekat etika dan budaya. Di sini orang tua harus melakukan usaha maksimal agar anak-anak terhindar dari penyakit yang sudah mewabah tersebut.
[]
Mar 11, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment