Feb 25, 2010

Perlindungan Alloh


Alloh tabaaraka wa ta’aalaa berfirman:
”Sesungguhnya pelindungku adalah Alloh Dzat yang menurunkan al kitab secara bertahap dan Dia senantiasa melindungi orang-orang shaleh.” QS. al A’raaf: 196

Dalam ayat ini terdapat berita gembira bagi orang-orang shaleh dari kaum muslimin. Berita gembira berupa sesuatu yang bernama tawalli, perlindungan dari Alloh. Perlindungan dan pertolongan Alloh kepada orang-orang shaleh sebagaimana Alloh melakukan hal ini kepada para nabi dan rasul alaihimusshalaatu wassalaam.

Lawan dari tawalli adalah takhalli, dibiarkan oleh Alloh. Orang-orang shaleh adalah figur yang memiliki kebaikan diri dengan menampilkan dua hal;
1. Keimanan yang berbuat tauhidullah, meng-Esakan Alloh dalam Dzat, Sifat, danAf’aal-Nya serta berpasrah penuh kepada-Nya.
2. Amal shaleh yang membuahkan kebaikan individu dan segala urusan jamaah dengan kemampuan dan mauhibah yang telah disiapkan oleh Alloh agar masing-masing orang beraktivitas sesuai potensi masing-masing yang dimiliki agar bisa memberi manfaat kepada orang lain. Atau amal shaleh yang dilakukan secara kontinyu sebagai usaha melanggengkan hubungan manusia dengan Tuhannya dan sudah tentu amalan yang menular (bermanfaat bagi orang lain) lebih utama daripada amalan yang tidak menular.

Perlindungan bagi orang-orang shaleh ini terus menerus berlangsung sebagaimana tersirat dari firman Alloh ”wa huwa yatawallaa shaalihiin” yang menggunakan bentuk fiil mudhorik di mana hal ini sudah menjadi sunnah ilahiyyah. Karena inilah sebagian ahli makrifat mengatakan:
”Posisikan dirimu bersama Alloh dan jangan pedulikan apapun” ”Jika Allah bersamamu maka tak ada apapun membahayakanmu. Jika Allah marah kepadamu maka siapakah yang bisa jadi pembelamu?”, seperti halnya Alloh juga memberikan penegasan bagi orang yang tidak memiliki keshalehan dengan ancaman takhalli, dibiarkan dan bahkan dihilangkan berkah (al mahq).

Kita mencintai orang-orang shaleh dengan harapan bisa tergabung dalam kelompok mereka sebagaimana dijanjikan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan sabda Beliau: ”Seseorang bersama orang yang dicintainya.” HR. Muslim. Artinya barang siapa mencintai suatu kaum dengan tulus maka kelak ia akan berada dalam kelompok mereka meski tidak mampu beramal seperti mereka karena adanya kedekatan di antara hati mereka. Dan bahkan dengan anugerah Allah barangkali kecintaan tersebut membawa kepada kesamaan dengan mereka sebagaimana dikatakan:
”Aku mencintai orang-orang shaleh meski aku bukan termasuk dari mereka. Tetapi semoga Allah memberiku anugerah keshalehan”
Imam Turmudzi meriwayatkan dari Abu Darda’ ra. Yang berkata: Termasuk doa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah: ”Ya Alloh berikanlah kepadaku kecintaan kepada-Mu dan kecintaan kepada seseorang di mana cinta kepadanya bisa mendatangkan manfaat kepadaku di sisi-Mu.” sebagaimana para nabi, syuhada’, shiddiqiin, ulama dan shalihiin. Merekalah teman-teman terbaik.

Wallahu yatawalla jamii’a biro’ayatihi.

0 comments: